5 May 2009, 09:13 Administrator Life Style
IDI - Prospect cultivation dragon fruit (dragon fruit), in the Village Alue Bu, District Peureulak, East Aceh, it seems more promising. This, at least, seen from the increasing production in line with the high demand consumers that like fruit that contains many of the benefits. Anwar, Adnan and Zulfikar, three dragon fruit farmer, told Serambi, Monday (4 / 5) until the fifth harvest the fruit and dragon didesa one hectare of land area, the request or order of the plants or fruits that come from these countries continue to increase Thailand particularly from outside the region. As a result, they feel overwhelmed and need to receive orders, especially for local residents. According to the third, the dragon fruit is produced from the area that has three colors of each of white, yellow, red, and the price of Rp 35,000 to Rp 60,000 perkilogram. While the seeds for plants that are still available in polybag sold at Rp 35,000 perbatang. "Harvest of our dragon fruit when it is 15 kilograms, the second harvest reached 37 kg, three 45 kilogram, 60 kilogram fourth, and fifth harvest reached 75 kg. In fact, until now, the fruit is not harvested and are still on the plant, the existing order, "said Zulfikar. The grace period planting dragon fruit to be harvested at around 10-12 months, in which up to now they have formed a cooperation and training for high school students there. They hope the attention of local governments for sustainability of plants, given the existence of still scarce in Aceh. (Na)
Buah Naga Semakin Digemari di Aceh
5 May 2009, 09:13 Life Style AdministratorIDI - Prospek budidaya tanaman buah naga (dragon fruit), di Desa Alue Bu, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, tampaknya semakin menjanjikan. Ini, setidaknya, terlihat dari produksinya yang terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan konsumen yang menggemari buah yang mengandung banyak manfaat itu.Anwar, Adnan dan Zulfikar, tiga petani buah naga, kepada Serambi, Senin (4/5) menyebutkan hingga menjelang panen kelima buah naga didesa dan lahannya seluas satu hektar itu, permintaan maupun order terhadap tanaman atau buah yang berasal dari negara Thailand tersebut terus meningkat terutama dari luar daerah. Akibatnya mereka merasa kewalahan dan harus menerima pesanan terutama untuk warga lokal.Menurut ketiganya, buah naga yang dihasilkan dari daerah itu mempunyai tiga warna masing-masing putih, kuning, dan merah yang harganya mencapai Rp 35.000 hingga Rp 60.000 perkilogram. Sementara untuk bibit tanaman tersebut yang masih tersedia dalam polybag dijual seharga Rp 35.000 perbatang.“Panen perdana buah naga kami ketika itu sebanyak 15 kilogram, panen kedua mencapai 37 kilogram, ketiga 45 kilogram, keempat 60 kilogram, dan panen kelima mencapai 75 kilogram. Bahkan, sampai saat ini, buah belum dipanen pun dan masih berada pada tanaman, sudah ada yang memesan,” ujar Zulfikar.Tenggang masa tanam buah naga hingga bisa dipanen berkisar 10-12 bulan, dimana sampai saat ini mereka sudah menjalin kerjasama dan pelatihan yang diperuntukkan bagi siswa SMA di sana. Mereka berharap adanya perhatian pemerintah daerah untuk kesinambungan tanaman tersebut, mengingat keberadaannya yang masih langka di Aceh.(na)
Rich, nutritious medicine and Benefits 5 May 2009, 09:14 Administrator Life Style BUAH dragon (pitaya) is the fruit of several cactus species of the genus hylocereus and selenicereus. The fruit came from Mexico, Central America and South America. However, it is also dibudidayakan in Asian countries such as Taiwan, Vietnam, Philippines, and Malaysia. Dragon fruit which is property contains drugs and rich with a variety of benefits, now can also be found on Okinawa (Japan), Israel, northern Australia, and southern China. Hylocereus come because clans, the dragon fruit is only blooms at night. The name given to the dragon fruit can be eaten from the plant. Of them, hylocereus undatus, a red fruit with white pulp; Hylocereus polyrhizus, pink fruit with red pulp; Selenicereus megalanthus fruit with yellow skin and white flesh of the fruit, and, the dragon fruit Hylocereus costaricensis super red meat. At 1870, the plant is taken from French Guyana to Vietnam as an ornamental plant. By the Vietnamese and the Chinese fruit is considered a blessing. Therefore, the fruit is always placed in between two green dragon statue on the altar table. Red fruit is so light in color between the dragon-the green dragon. This is the fruit of habits among the people of Vietnam are affected Chinese culture known as Loy thang (dragon fruit). Vietnamese Thang Loy is then translated in Europe and other countries who speak English as a dragon fruit. Behind that sweet, refreshing taste, dragon fruit is rich in benefits. Many people believe this can lower the cholesterol and blood sugar penyeimbang. Indeed, there is no definitive research about the benefits of this fruit. However, considering the origin of this type of cactus fruit, we believe the dragon fruit contains vitamin C, beta karoten, calcium and carbohydrates. That dragon fruit high fiber tape as karsinogen substances cause cancer and accelerate the process of digestion. (Wikipedia / Asnawi kumar)
Berkhasiat Obat dan Kaya Manfaat
5 May 2009, 09:14 Life Style AdministratorBUAH naga (pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga hylocereus dan selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Namun, sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah naga yang dipercaya mengandung khasiat obat dan kaya dengan berbagai manfaat, kini juga dapat ditemui di Okinawa (Jepang), Israel, Australia utara, dan Tiongkok selatan. Karena berasal marga hylocereus, maka buah naga pun hanya mekar pada malam hari.Nama buah naga diberikan pada buah-buahan yang dapat dimakan dari tumbuhan. Di antaranya, hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih; Hylocereus polyrhizus, buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah; Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih, dan; Hylocereus costaricensis buah naga daging super merah.Pada 1870, tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Karena itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Thang loy orang Vietnam ini kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit.Di balik rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Memang belum ada penelitian pasti tentang manfaat buah ini. Namun, mengingat asalnya dari jenis buah kaktus, kita percaya buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium dan karbohidrat. Yang pasti buah naga tinggi serat sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan.(wikipedia/asnawi kumar)